BELENGGU KEBANGKITAN

Terbuai belenggu fatamorgana
Dihempas ilusi sempit
Terpahat abadi dalam kelalaian
Meninggalkan jejak cahaya
Mengikuti mitos penyulut nestapa
Dalam detak nadi dan pikiran sempit
Kawan,…
Patahkan belenggu hulaleng dan benalu
Santai berteduh mengharap budi
Liar bergerak tak terkendali
Menjelma elok bak melati dan kemboja
Lama melilit helai daun siri
Menguruskan pinggang anak pinang
Membuat layu senyum cengkeh dan pala
Membawa kegelapan pada seisi rimba
Mencipta mendung diatas pepohonan
Membunuh keceriaan lembah ini

Gelorakan ombak pantai haitapessi
Hantam angkara murka syahbandar
Sang elok berbalut kemaha-indahan
Sosok mustapi berkedok pandita
Robohkan tanggul penahan wae ira
Merahkan aliran wae tatori dan wae susu
Lakukanlah,…
Mendesakkan aliran waemale
Memukul tifa dan meniup tahuri
Menari dan berteriak di tengah lembah
Riang gempita dalam sabda pengakuan
Bangunkan penghuni lembah
Bangkitlah dari tidur palsumu
Kaulah mattawa sang nokhtah langit
Petunjuk jalan kehidupan

Gemuruh suwat di puncak huruwano
Menggetarkan penghuni gunung setan
Meretas kabut dan embun pagi
Menjelma indah bak pelangi
Di persimpangan kodamara dan aumael
Menyusuri lembah waetanusa
Melintas dari gerbang alaka sampai noni
Hidupkan kembali jejak-jejak ma’atita urate
Titan kebenaran penegak timbangan
Dibatas horison lautan bahrul qadim
Menyampaikan titah pada penghuni lembah
Kepada segenap rumput dan ilalang
Titah yang mengalirkan energi kehidupan
Tradisi yang lama hilang tertelan malam
Terbuai dalam lelap dibawah dinginnya angkara zaman
Terselimuti syahwat delima dan gandum
Mendengkur bagaikan gadis cilik yang mengemis permen
Seakan hidup hanyalah masalah harta, tahta dan wanita
Penghargaan sebatas pujian dan sanjungan
Melambung melintasi kesombongan
Meninggi meraih atas angin
Mengalahkan pualam diatas negeri
Akhirnya menyisakan sampah ditengah wae maruti

Kuyakin akan kekuatan itu
Kekuatan yang masih tersembunyi dan azali
Kekuatan yang lama terpendam
Terkubur dalam denyut nadi perlawanan
Dalam benak penghuni lembah yang tercerahkan
Yang menginginkan perubahan secara cepat
Yang siap meledak dan bergemuruh
Melindas kegelapan dan keangkuhan
Merobek dinding penindasan
Merobohkan penjara kedzaliman
Mese-mese…….!!!

Menantang latu, patti dan hulubalang
Lama terlena dan terbius
Oleh besi dan cairan
Memerintah dengan kejam dan dzalim
Menghisap dan menindas
Membiarkan kesewenang-wenangan
Memelihara kebodohan
Memperalat kesakralan peradaban
Sebagai kedok penghormatan
Dan budak penghambaan
Dalam mitos pemujaan

Hoe…………………….!!!
kukabarkan kepada elang, kancil dan harimau
Memaklumkan sebuah titah

Mese-Mese……………!!!
Kembalilah ke lembah ini
Hancurkan berhala-berhala batu
Usir Raja tikus yang serakah
Gantung Perdana Menteri lalat yang rakus
Dan Penasehat nyamuk yang menghisap
Juga ulat-ulat busuk hulubalang
Gerombolan perampas keceriaan lembah
Peruntuh bebatuan, karang dan kapur
Yang dulu tegak dan kokoh membentengi
Perisai keagungan peradaban

Kembalikan,...!!!
Kebijaksanaan adalah makanan lembah ini
Lontar dan bambu merangkai gudang pengetahuan
Kidung langit nyanyian anak lembah
Damar dan menyan simbol ketundukan
Keping logam tamsil kepasrahan
Kurung putih adalah jubah kefakiran
Cawat balaco adalah kesederhanaan
Ina-ama lambang sifat kesantunan
Senyum menjadi salam bisu
Menggetarkan kursi dan arsyi
Silaturrahmi adalah tangga menuju baitullah

Segera………..!!!
Robohkan beton pemutus Rahman dan Rahim
Lantai marmer yang menghalangi lahat
Walang baja yang mengucilkan kemanusiaan
Jengky - blues yang menegakkan tiang Alif
Sepatu yang menciptakan perbudakan
Tuak yang memicu keributan
Judi dan togel yang memelihara kemalasan
Asap rumput yang membakar kota-kota

Dan jika tidak………….!!
Lebih baik bakar laut boniara dan skutra
Tenggelam dalam luapan laut kalajimu
Rubuhkan batu besar dan gerbangnya
Bakar walang-walang kecil yang tegak di perbatasan
Ratakan monumen-monumen dua lembah
Kunci rapat empat pintu pengetahuan
Tenggelamkan rumah bia dan kulit kambing
Cukur abis dua helai rambut
Biar penghuni bumi dan langit tahu
Bahwasanya tuan dan saya
Sama saja dengan mereka
Berhala dan budak lembah

............>>><<<......


Sunggu Cepat Pedang Massa
Memenggal 365 Hari Jatah Hidup
Tanpa Menyisakan Sedikitpun
Ruang Komproni & Negosiasi

Jakarta, 16 Juli 2010
Kapitan Merah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar