tag:blogger.com,1999:blog-48389125558347189822024-03-13T21:30:23.068-07:00graha AtatuitdiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.comBlogger18125tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-22833646038511181652011-05-23T19:21:00.000-07:002011-05-23T19:22:59.810-07:00idong titipanKepribadian yang kita bicarakan di sini adalah suatu karakter/corak kehidupan yang ada pada diri seseorang. Kepribadian adalah sesuatu yang memberi ciri khas bagi pemiliknya, yang membedakannya dengan orang lain. Maka, kita bisa melihat penampakan kepribadian yang ada pada diri manusia itu dari luar, berupa perbuatan-perbuatan fisik maupun sikap-sikap mental yang ditampakkannya secara konstan dalam kehidupan kesehariannya. Kita bisa mengenali mana orang yang baik dan mana orang yang jahat dari tingkah laku yang dijalankannya dan sikap mental yang ditampakkannya. Kita bisa mempersepsikan mana orang yang terhormat dan mana orang yang hina dari berbagai sikap dan omongan yang ditampilkannya secara ajeg (tetap). Lebih dari itu, dari pola keseharian yang tampak pada diri seseorang, kita bisa menebak "haluan pemikiran" yang dia anut. Maka kita bisa mengdentifikasi mana orang yang berpikiran islami, mana orang yang berhaluan liberal, mana orang yang berhaluan sosialis, dan mana orang yang tidak punya haluan.<br />Shalat adalah ibadah utama seorang muslim. Tanpa shalat maka kemusliman seseorang dipertanyakan. Bahkan Rasulullah saw melarang menyalatkan orang meninggal yang tidak melaksanakan shalat selama hidupnya.<br />Shalat adalah penghambaan dan pengabdian kita kepada Allah swt. Sesuai dengan tujuan penciptaan manusia dalam Surat Adzariyat ; 56 Allah swt berfirman “ Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku”. Allah swt adalah Sang Maha Pencipta, Dialah Yang menghidupkan dan mematikan kita. Dia juga yang memberikan rezki dan karunia yang amat banyak kepada kita. Oleh karena itu sangat pantas kiranya kita bersyukur kepada-Nya. Realisasi syukur itu salah satunya dengan beribadah kepada-Nya, terutama ibadah shalat.<br />Oleh karena itu seseorang yang tidak melaksanakan shalat berarti dia tidak mau bersyukur kepada Allah swt. Orang yang tidak mau bersyukur ketika diberi adalah orang yang sombong dan tidak tahu berterima kasih. Makanya Allah swt berfirman “ Barangsiapa yang bersyukur kepada-Ku maka akan Ku-tambah nikmat untuknya, barangsiapa yang kufur maka baginya azab yang pedih” (QS Ibrahim ; 7). Ayat ini menjelaskan kepada kita, siapa yang bersyukur dan bentuk syukur itu dengan beribadah kepada Allah swt, maka Allah akan menambah nikmat berupa rezki ataupun berkah dan lain-lain kepadanya. Tapi siapa yang tidak beryukur maka Allah swt akan memberikan azab yang pedih berupa kesulitan dan kesempitan hidup didunia ataupun nanti diakhirat-Nya.<br />Shalat memiliki keutamaan yang sangat besar. Amal yang paing pertama dihisab di akhirat adalah shalat. Siapa yang berhasil menegakkan shalat dan memeliharanya dengan ketepatan waktu, kekhusukan dan berjamaah akan mendapatkan ridha dan surga Allah swt. Karena shalat yang diterima secara sempurna disisi Allah swt memiliki minimal 5 syarat utama : yaitu tepat waktu, sempurnanya wudhuk, sesuai dengan rukun shalat, khusuk dan diutamakan berjamaah. Sebaliknya siapa yang melalaikannya akan mendapatkan balasan neraka Allah swt.<br />Shalat memiliki manfaat yang sangat besar. Shalat menjadi sarana utama untuk meraih kesuksesan di akhirat yang merupakan kewajiban kita untuk meraihnya. Karena Allah swt berfirman dalam QS Al Qashash : 77, Hendaklah (wajib) kamu mencari kebahagiaan di akhirat, tapi jangan lupakan dunia. Artinya tujuan utama kita adalah mencari kebahagiaan di akhirat, tapi kita juga tidak boleh melupakan kehidupan dunia. Harusnya kita menjadikan dunia sebagai sarana untuk meraih kesuksesan di akhirat.<br />Tapi, ternyata shalat tidak hanya sarana untuk meraih kesuksesan di akhirat saja. Shalat juga memiliki manfaat duniawi yang sangat besar yang menjadi bekal manusia menghadapi kehidupan. Shalat dapat mengantarkan kita meraih kesuksesan sejati dunia dan akhirat. Shalat adalah sarana untuk membangun karakter dan memperbaiki sikap mental manusia. Sementara sikap mental adalah sarana untuk meraih kesuksesan dunia.<br />Sebuah ungkapan dari Napoleon Hill seorang Pakar Kesuksesan mengatakan bahwa penemuan terbesar abad ini adalah Manusia dapat mengubah hidupnya dengan mengubah sikapnya. Artinya kehidupan manusia akan berubah menjadi lebih baik ketika dia mengubah sikapnya menjadi sikap yang lebih baik. Shalat adalah sarana untuk memperbaiki sikap manusia agar menjadi lebih disiplin, lebih tenang dan terkendali, mencintai kebersamaan, dan senantiasa ingat kepada Allah swt. Pribadi yang tenang, disiplin, teratur, mampu bekerjasama dengan orang lain serta selalu merasa dekat dengan Allah swt adalah cirri-ciri pribadi yang akan meraih kesuksesan didunia ini dan akan terhindar dari prilaku yang buruk dan merugikan. Karena mereka menyadari bahwa Allah swt melihat dan mengetahui setiap perbuatannya dan akan memberi balasan setimpal dengan perbuatannya tersebut. Sehingga mereka tidak akan mau berdusta, menipu, korupsi, berzina, apalagi menganiaya orang orang lain, karena mereka tidak ingin melanggar perintah Tuhan yang dicintainya sekaligus ditakutinya kalau melakukan perbuatan menyimpang. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt bahwa “ Sesungguhnya shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar” QS Al Ankabuut : 45. Namun kenapa masih banyaknya perbuatan keji dan mungkar ditengah masyarakat yang dilakukan orang yang tidak shalat maupun orang yang shalat??.<br />Kalau kita perhatikan kenyataan ironis hari ini ditengah keutamaan dan urgensi shalat sebagai tanda kemusliman seseorang, masih banyaknya kamu muslimin yang tidak beryukur dan tidak menegakkan shalat. Banyak yang memandang remeh ibadah shalat. Banyak yang melalaikannya dengan shalat yang “bolong-bolong” bahkan meninggalkannya. Semua itu disebabkan kemalasan, ketidak disiplinan, tidak mau diatur dan kemaksiatan yang dilakukannya, serta kebodohan dan ketidakpahaman mereka akan urgensi dan manfaat shalat itu dunia dan akhirat. Inilah sebab orang yang tidak shalat.<br />Kalaupun mereka shalat tapi shalat yang dilakukan hanya sekedar melepas kewajiban tanpa dibarengi keimanan, kekhusukan dan pemaknaan yang utuh terhadap ibadah shalat itu sendiri. Inilah sebabnya mereka cendrung untuk melakukan perbuatan keji dan mungkar walaupun mereka shalat. Kita akan membuktikan dalam kehidupan ini bahwa orang-orang yang melakukan perbuatan keji dan mungkar, pastilah mereka yang shalatnya tidak sempurna, baik dari segi waktunya, rukunnya ataupun khusuknya. Sebaliknya mereka yang sungguh-sungguh melaksanakan shalat dengan ikhlas, khusuk, memenuhi rukunnya serta berjamaah dimasjid, dapat dipastikan akan menjadi pribadi yang baik dan tidak mau melaksanakan perbuatan keji dan mungkar.<br />Disamping keutamaan yang sudah dijelaskan diatas, jika kita hayati dan maknai serta disimpulkan betapa banyak manfaat shalat untuk kehidupan kita. Berikut ini adalah manfaat shalat untuk meraih sukses sejati dunia dan akhirat ;<br />1. Shalat adalah sarana berkomunikasi kita dengan Allah swt. Sarana kita untuk membangun hubungan dengan Tuhan kita yang telah menciptakan kita dan segala isi dunia ini. Shalat adalah mi’raj (bertemu) nya seorang mukmin dengan Robb-nya yaitu Allah swt. Dapat kita bayangkan jika komunikasi dan pertemuan dengan Allah swt ini sering dan rutin kita lakukan dengan baik, maka akan terwujud hubungan yang harmonis antara kita sebagai makhluk dengan Allah swt sebagai khalik. Maka Allah swt akan mencintai dan menyukai kita sebagai hamba-Nya. Tentu jika Allah swt telah menyukai hamba-Nya, maka Dia akan menjadi penolong, pelindung dan pemberi kekuatan kepada hamba-Nya tersebut. Sehingga kita akan memiliki kekuatan yang besar karena kita memohon kekuatan kepada Yang Maha Kuat.<br />2. Shalat mengajarkan dan mendidik kita untuk membangun kepribadian kita menjadi pribadi yang visioner dan sukses dimasa depan. Pribadi yang visioner adalah pribadi yang berpikir jauh kedepan melampaui ruang dan waktu. Pribadi yang visioner adalah yang mempersiapkan masa depannya dari sekarang, baik didunia maupun akhirat. Shalat berfungsi untuk membangun karakter positif kita, sehingga siapa yang benar dan sungguh-sungguh shalatnya akan menjadi pribadi yang disiapkan dan menyiapkan dirinya untuk meraih kesuksesan dimasa depannya baik dunia maupun akhiratnya<br />3. Shalat mengajarkan kita untuk membersihkan hati, pikiran, tubuh dan panca indra kita dari hal-hal yang dapat mengotorinya. Sebelum shalat kita diharuskan berwudhu, membersihkan tangan kita, mulut kita, hidung kita, muka kita, telinga kita, kepala kita dan kaki kita. semua itu bermakna kita harus membersihkan semua panca indra kita dari kotoran noda dan dosa yang dapat merusaknya, karena semua anggota tubuh kita itu akan menjadi saksi dihari kiamat kelak apa yang sudah kita lakukan<br />4. Shalat mengajarkan kita untuk menghargai waktu dan memanfaatkan waktu dengan baik. Shalat memiliki waktu-waktu tertentu 5 kali dalam sehari semalam. Waktu-waktu shalat adalah waktu-waktu yang strategis dan penting bagi kita dalam kehidupan. Shalat subuh yang dilaksanakan di waktu pagi saat fajar menyingsing, mengajarkan kita untuk selalu bangun pagi ditengah suasana yang segar, sehat dan saat tubuh kita dalam keadaan fit setelah selesai istirahat diwaktu malam. Waktu subuh juga waktu yang utama untuk mencari rezki dan berjuang untuk meraih kesuksesan hidup dimuka bumi. Salah satu rahasia kesuksesan bangsa jepang adalah kebiasaan mereka untuk bangun dipagi hari dan mulai bekerja. Jam 4 sampai jam 5 pagi mereka sudah bangun, sehingga waktu kerja mereka juga lebih lama dibandingkan mereka yang baru bangun jam 7 pagi. Akibatnya mereka juga lebih sukses hari ini dalam teknologi dan kesejahteraan dibandingkan bangsa lain yang tidak memahami arti memanfaatkan waktu dengan baik. Shalat zuhur yang kita laksanakan disaat siang hari kita bekerja, dapat berfungsi merilekskan lagi tubuh dan pikiran kita sehingga menjadi lebih fit dan segar setelah selesai shalat. Shalat ashar dan maghrib menjelang sore dan malam yang menjadi pergantian waktu siang dan malam menjadi sarana bagi kita untuk kembali menghadap Allah swt, menenangkan dan menyucikan jiwa kita, serta melindungi kita dari kejahatan malam, dimana saat malam hari itulah syetan bergentayangan menggoda manusia. Sedangkan shalat isya ketika menjelang istirahat malam disaat kita bercengkrama dengan keluarga kita keluar ke masjid, ini dapat menjadi sarana silaturahim kita dengan saudara-saudara kita lainnya yang satu lingkungan dengan kita, yang mungkin tidak bertemu disiang harinya ketika kita sibuk bekerja.<br />5. Shalat mendidik kita untuk senantiasa berdoa dan memohon kesuksesan dan kebahagiaan kepada Allah swt. Karena inti ibadah shalat sebenarnya adalah doa kita dengan Allah. Doa yang diterima Allah swt adalah satu-satunya yang dapat mengubah takdir kata Rasulullah sw. Doa yang kita ucapkan dalam shalat kalau kita pahami artinya adalah doa yang mengantarkan kita untuk meraih sukses dunia dan akhirat. Sebagai contoh dalam duduk antara dua sujud kita membaca doa yang artinya sebagai berikut “ Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekuranganku dan angkatlah derajat kami dan berilah rizki kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku”. Coba kita perhatikan doa kita ini telah mencakup semua permintaan yang kita inginkan dalam hidup ini yaitu ampunan dosa, kasih dari Allah, perbaikan/penyempurnaan kekurangan, naiknya derjat, rizki, petunjuk/ilmu, kesehatan dan kembali ampunan. Betapa kita telah berdoa kepada Allah swt tentang semua hal yang kita butuhkan dalam sholat, dan doa yang mustajab atau dikabulkan itu salat satunya adalah doa yang dilakukan dalam sholat. Makanya dapat dipastikan bahwa siapa yang sungguh-sungguh dalam sholatnya akan menjadi orang yang tinggi derajatnya, dikasihi manusia karena Allah swt saja mengasihinya, murah rezkinya, sehat tubuhnya, tinggi ilmunya dan mendapat ampunan dari Allah swt.<br />6. Shalat mendidik kita untuk menjadi pribadi yang khusuk dan kekhusukan itu yang akan mengantarkan kita meraih kesuksesan. Tentang khusuk dalam shalat ini adalah sesuatu yang sangat penting karena Allah swt berfirman Sesungguhnya beruntunglah orang-orang beriman (yaitu) orang-orang yang khusu’ dalam sholatnya ( QS Al Mukminun : 1-2). Kalau kita renungkan maka ayat ini menyatakan bahwa orang-orang yang beruntung atau sukses itu adalah mereka yang beriman sekaligus khusuk dalam shalatnya. Ternyata Allah swt sendiri mengatakan secara tersirat kalau anda ingin sukses, maka anda harus beriman sekaligus khusuk dalam sholat. Jika kita lihat kondisi khusuk dalam shalat ini adalah kondisi yang tenang yaitu otak manusia berada dalam gelombang Alfa. Gelomba alfa adalah gelombang otak yang menurut pakar otak merupakan gelombang terbaik untuk mengoptimalkan potensi otak dan belajar. Artinya setiap shalat kita selalu mengaktifkan gelombang alfa otak kita minimal 5 kali sehari sehingga, dapat dipastikan kecerdasan dan kemampuan otak orang yang shalat akan jauh lebih baik dari orang yang tidak shalat. Tidak hanya itu, otak dalam gelombang alfa ini juga efektif untuk mencegah terjadinya stress, karena disaat itu kita mengalami relaksasi. Sedangkan relaksasi dan meditasi adalah sarana yang digunakan oleh manusia modern hari ini untuk terapi terhadap stress dan depresi, makanya mereka mengikuti senam yoga, taichi, reiki dan segala macamnya yang kadang terkandung unsure kesyirikan juga didalamnya jika dibarengi mantra-mantra dan doa yang tidak islami. Padahal resep itu sudah ada didalam islam. Makanya Abu Sangkan dalam buku Pelatihan Shalat Khusu’ mengatakan bahwa Shalat adalah meditasi tertinggi dalam islam.<br />7. Shalat yang dilaksanakan dengan khusuk dan sungguh-sungguh dapat mencegah kita dari kemunafikan. Shalat adalah pembeda antara orang beriman dan munafiq. Karena salah satu cirri orang munafiq adalah orang yang ketika mereka berdiri dalam shalatnya, mereka berdiri dalam keadaan malas kata Nabi saw. Termasuk yang melaksanakan shalat tanpa tumakninah ( jeda) yaitu dengan shalat secepat kilat, tergesa-gesa dan asal jadi saja. Bahkan Rasulullah saw mengatakan siapa yang tidak menyempurnakan gerakan dan bacaan shalatnya mereka dijuluki pencuri terbesar. Kemunafiqan adalah penyakit yang dapat menggagalkan manusia dunia dan akhirat. Orang-orang munafiq memiliki sifat suka ingkar janji, berdusta, khianat dan jika bermusuhkan dia adalah orang yang licik dan keji kata Nabi saw. Sholat yang khusuk niscaya dapat memperbaiki dan menjadi terapi kemunafiqan ini menjauh dari diri kita.<br />8. Shalat mendidik kita menjadi pribadi yang shabar. Allah swt menggandengkan shabar dan shalat sebagai penolong manusia dalam Surat Al Baqarah 153. Hal ini dapat kita artikan bahwa manusia yang sabar-lah yang dapat melaksanakan shalat dan orang yang shalat dengan baik akan “terlatih” untuk menjadi pribadi yang sabar. Manusia tidak bisa langsung hebat melakuksan sesuatu tanpa latihan, hanya mereka yang berlatih keras dan rutinlah yang akan dapat memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang tertentu, sehingga mereka dihargai manusia karena keahlian dan prestasinya tersebut. Shalat adalah sarana latihan untuk meraih kesabaran dan pertolongan Allah. Pertolongan Allah itu hanya akan datang ketika dalam kesulitan kalau manusia itu mau menolong dirinya sendiri yaitu dengan sabar dan shalat. Karena perubahan dan kebaikan itu harus dimulai dari diri kita dulu, barulah nanti Allah swt akan menambah berkah, besarnya dan nikmat yang akan kita raih tersebut. Tidak mungkin tanpa usaha dan perbaikan diri serta tindakan atau latihan kita akan langsung mendapatkan pertolongan Allah swt. Tidak mungkin walaupun kita shalat dan berdoa, tapi tidak bekerja tiba-tiba saja dibawah bantal kita ada uang 1 milyar yang bisa kita gunakan untuk keperluan dunia kita. Rezki itu tetap harus dijemput dengan usaha dan kerja keras kita yang dilandasi oleh ibadah shalat kita tadi. Sebagaimana firman Allah swt dalam Surat Qr Ra’du : 7 “ Tidak akan berubah nasib suatu kaum kalau dia tidak merubah apa yang ada pada dirinya sendiri”.diaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-39500093350543384692011-02-20T19:04:00.001-08:002011-02-20T19:04:51.683-08:00shalatsunan bonang :<br /><br />Unggulnya diri itu<br />Mengetahui hakikat shalat<br />Sembah dan pujian<br />Shalat yang sebenarnya itu<br />Bukan mengerjakan shalat Isya' dan Magrib<br />Itu namanya sembahyang<br />Apabila itu disebut shalat<br />Maka hanyalah hiasan dari shalat dhaim<br />Hanyalah tata krama<br />Manakahyang disebut shalat yang sesungguhnya itu ?<br />Janganlah menyembah<br />Jikalau tak mengetahui siapa yang disembah<br />Akibatnya dikalahkan oleh martabat hidupmu<br />Jika di dunia ini<br />Engkau tidak mengetahui siapa yang disembah<br />Maka engkau seperti menyumpit burung<br />Pelurunya hanya disebarkan<br />Tapi burungnya tak ada yang terkena tembakan<br />Akibatnya cuma menyembah ketiadaan<br />Suatu sesembahan yang sia-siadiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-60105974506629254502011-02-04T20:31:00.000-08:002011-02-04T20:37:15.750-08:00Sabda Pandita Ratu<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_kWErKLT4aF0/TUzT8nh6gdI/AAAAAAAAAEA/Kg5v74PKxps/s1600/doa1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 242px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_kWErKLT4aF0/TUzT8nh6gdI/AAAAAAAAAEA/Kg5v74PKxps/s320/doa1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5570059877507301842" /></a><br />Tehu ai samal huhui loto aman huhui<br /><br />Hai rela leihua sana wa’a wae maruti<br /><br />Yale seiya kou ele suwe mata duniae<br /><br />Kowa hala’ele wa’a lessia dunia’e<br /><br /> <br /><br />Hairele ai pasal hatai loto hatu huhui<br /><br />Halei kani pasasala’ei suwe yasale<br /><br />Imanyasalo lete sawa laloi’o<br /><br />Suwe pasale pasuri-suri<br /><br /> <br /><br />Guruai syolo suwe sifat rahamate-jamal<br /><br />Risya putia kau-kau uwolo suwe sifat kabasarang-jalal<br /><br />Yale seiya patatenale suwe la’e - la’e<br /><br />Yale ana puna’amu la’e - la’e<br /><br /> <br /><br />Gurua isyaturu rahamatea suwe rezekiau nania<br /><br />Isyaturu rahamateapo suwe risya putia kau-kau<br /><br />Yale seiya pirire wa’a hakekato<br /><br />Pirire wa’a tafakur akalo-pikirane<br /><br /> <br /><br />Lete putu arasy wa’a kaki syame waelo<br /><br />Nyinu hotu mi’raje kura tua’e pakala<br /><br />Tihi hiti suwata kura tita urato<br /><br />Nyusu kota rane yahoi lauto bahrul qadim<br /><br /> <br /><br />Kutika alam ma’aria duniae<br /><br />Tua’e nusu ihowa’ele suwe taruta<br /><br />Putu kota hatua kura naraka waelum<br /><br />Tihi tuah bessiyau ganti risya putia kau-kau<br /><br /> <br /><br />Nusa hatuhaha nusa barakate<br /><br />Tihiny barakatea wa’a kutika lessia dunia’e<br /><br />Putu kota hatua kura lauto kalajimua<br /><br />Syahadatau maheri suwe ma’aria dunia’e<br /><br /> <br /><br />Guruasyi reu asalo tai tewa naisyi<br /><br />Nasyi hotu wa’a asalo tai tewasa naisyi<br /><br />Yale seiya kewa hakekat molone kura kawa’o<br /><br />Kewa gurua naisyi<br /><br /> <br /><br />Somba-somba upu lau patti hatuahahai<br /><br />Somba upu emi suwe tataru awala<br /><br />Somba upu emi wa’a rahmate-barakatea<br /><br />Somba upu latu pattia suwe gurua aisyi ruiti<br /><br /> <br /><br />Taha somba taha horomatea samata<br /><br />Sopa-somba upu latu patia suwe titah awala<br /><br />Yale seiya hiti aimu heri gurua aisyi ruiti<br /><br />Tihi somba kura horomatea<br /><br /> <br /><br />Puasa syariato erua pisyi matai<br /><br />Puasa ma’rifato epamanisya diri mansia<br /><br />Yale seiya kuhu lauto syahru syiamu<br /><br />Kewa hakekat lauto bahrul qadim<br /><br /> <br /><br />Kodamara susua kota ranea<br /><br />Bunga upa’u’u puna boki harua u’uti<br /><br />Yale seiya iko suwe’ele<br /><br />hau matele’emu kura pamana iny amana kumbango<br /><br /> <br /><br />Dibawah Panji-Panji Rasul<br /><br /> <br /><br />Jakarta, 1 November 2010<br /><br />Kapitan MerahdiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-66381415893902024122011-02-04T20:18:00.000-08:002011-02-04T20:27:58.225-08:00Manu Mi'rajea<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_kWErKLT4aF0/TUzRxgQNJNI/AAAAAAAAAD4/yx2AYL_gqJA/s1600/ayam%252Bjantan.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 234px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_kWErKLT4aF0/TUzRxgQNJNI/AAAAAAAAAD4/yx2AYL_gqJA/s320/ayam%252Bjantan.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5570057487552160978" /></a><br />Hoe….<br /><br />Heu-heu’e kita heu-heu’e<br /><br />Tural ana’i rua mantural ana’i rua<br /><br /> <br /><br />Tural ana’i rua mantural ana’i rua<br /><br />Heu-heu’e kita heu-heu’e<br /><br /> <br /><br />Manutura puti ekihu lasa nusa<br /><br />Kepakan sayap kokohmu<br /><br />Lewati huruwano dan noni gapai puncak aman huhui<br /><br />Raih mustika syech raja alam<br /><br />Sang penguasa alam semesta tak berujung<br /><br /> <br /><br />Soe putia ukihu hasa lanito<br /><br />Kepakan sayap lebarmu<br /><br />Lewati tihu makuku dan latu nusa gapai bahrul qadim<br /><br />Raih mutiara manikam patti sawa laloi<br /><br />Sang penguasa samudera tak bertepi<br /><br /> <br /><br />Manu sama puti ekihu hasa tanjung sialo<br /><br />Kepakan sayap yang maha kuat<br /><br />Temukan birahi dua lautan<br /><br />Raih air ma’ul hayat khidir yang menghidupkan<br /><br />Mustika biru hatusuar Maharaja Huamual<br /><br /> <br /><br />Manu hurana ukenu pala so’ote<br /><br />Sangkakala para malaikat muqarrabin<br /><br />Dengdangkan nyanyian cinta<br /><br />Kembalikan senyum sang rembulan<br /><br />Para pencinta sedang mi’raj dibawah purnama<br /><br /> <br /><br />Manu datua manu arasye<br /><br />Kekasih hati tuan syech arasy<br /><br />Perlihatkan bulu maha indahmu<br /><br />Tariklah para pencinta tunduk sujud di pintu raf-raf<br /><br />Raih cahaya diatas cahaya tuan syamsyi matahari keabadian<br /><br /> <br /><br />Ehe haga-haga manu amana tio<br /><br />Manu’ati taha manu sabarange<br /><br />Sopa’ele puna manu duniaea<br /><br />Ana keri kura herinyeru<br /><br /> <br /><br />Hoe..<br /><br />Manu amana manu pahalawan bessi<br /><br />Ehe nala maheri sala lalane<br /><br />Suwe sou laniao<br /><br />Kapai hale tial huwa laela irawa<br /><br />Ikapela wai’a halei wai’ei<br /><br />Ikapela wai’a patti syurito<br /><br />Suwe hai syuri-syuri’ei<br /><br /> <br /><br />Niate manisya buji rahatala<br /><br />Salamate ehe nala niate barobah<br /><br /> <br /><br />Syahadate maheri suwe lesi duniao<br /><br />Lau aherato dunia kupu susah<br /><br /> <br /><br />Mese-mese pakiri’emu manu’esa<br /><br />Kimi oi mi’raje hasa lanito<br /><br /> <br /><br />Hoe…<br /><br />Manu baikole latua isyi ana’elo<br /><br />Lete talane waweru<br /><br />Pipi,.. pipi,..<br /><br />Pipi korobane<br /><br />Bane aroho<br /><br />Roho Fatimah<br /><br />Undure,.. undure,..<br /><br /> <br /><br />Oh hu,…<br /><br />Manu tura putio manu patasiwa-patarima<br /><br />Pasrahkan lehermu dipenggal bagaikan amirul husain<br /><br />Pasrahkan dirimu dijalari racun bagaikan amirul hasan<br /><br />Kepakan sayapmu terbang tinggi<br /><br />Sibakkan gagurun Siti Fatimah<br /><br />Kenakan jubah sundhusun istabarkat<br /><br />Raih mustika mim-ha-mim-dal<br /><br /> <br /><br />Untuk Kakanda Murad Tuheteru Latu Sopomena<br /><br />Dalam Keelokan Fatimah permata hati Musthafa saw<br /><br /> <br /><br />Ria putu hatusuar kumbango<br /><br />Hauwaru ka’a ukope lanito<br /><br />Hauwaru ka’a ukope lanito<br /><br />Ruhua ikimi yoi mi’raje<br /><br /> <br /><br />Jakarta, 1 Februari 2011<br /><br />Kapitan MerahdiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-22396067324568284682011-02-04T20:00:00.001-08:002011-02-04T20:01:35.973-08:00Kabilah di tepian sungai<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_kWErKLT4aF0/TUzLlhbAiFI/AAAAAAAAADw/1Ye02MDJ2H0/s1600/panji%2Bperjuangan.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 266px; height: 320px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_kWErKLT4aF0/TUzLlhbAiFI/AAAAAAAAADw/1Ye02MDJ2H0/s320/panji%2Bperjuangan.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5570050684637710418" /></a><br />kami Kabilah di tepian sungai<br /><br />Dengan kuda-kuda perang<br /><br />kami menggenggam pedang<br /><br />Ada di setiap zaman<br /><br />Menyusuri setiap sudut alam<br /><br />Membumikan Panji-Panji Pandita......<br /><br />Kami kabilah di tepian sungai<br /><br />Dengan darah dan keringat<br /><br />Kami bersedekah pada alam<br /><br />Di ujung Dzulfiqar nyawa bertaruh<br /><br />Gegap kaki kuda Dzuljannah hempaskan debu di padang hunimoki<br /><br />Menuju punjak Panji-Panji Pandita......<br /><br />inilah kami.....Kabilah di tepian sungai<br /><br />by: maralessydiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-89106351265374154652011-02-04T19:51:00.000-08:002011-02-04T19:56:15.637-08:00Bendera 1/2 Tiang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_kWErKLT4aF0/TUzKImaJNbI/AAAAAAAAADo/c5L7udUxuqc/s1600/bendera.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 149px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_kWErKLT4aF0/TUzKImaJNbI/AAAAAAAAADo/c5L7udUxuqc/s320/bendera.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5570049088248427954" /></a><br />*BENDERA 1/2 TIANG* atas wafatnya hati nurani...berganti GENGSI di ujung tiang tertinggi.<br /><br />Alhamdulillah, ku masih menggenggam panji-panji itu,<br /><br />panji-panji yg dulu mereka pertahankan, mereka yg kini terbaring di barisan panjang jejeran nisan yg bisu melihat duka matasiri,<br /><br />panji-panji itu kan ku kibarkan......<br />Ku kibarkan......<br />Di atas singgasana allah.....<br />Hati....<br />Hatua....<br />Hatua....<br />Hatua(i)hahai<br />puncak singgasana insan.<br /><br />by : erdy maralessydiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-82163412339643813042010-11-28T17:11:00.000-08:002010-11-28T17:12:51.013-08:00comment Jam Dinding Tua Bang AlanJam Dinding ini hanyalah Simbol<br />Sungguh kawan,...<br />Jangan tertipu dan terpaku<br />Oleh kemaha-indahan bentuk luarnya<br />Carilah makna dan hakikat terdalam<br />...Tersembunyi dalam deretan angka dan huruf<br />Juga Menurunkan jalan2 menuju Sang Realitas Tertinggi<br /><br />Kawan, selamanya Kita akan terjebak<br />Dalam pusaran wae kalaleuwa<br />Jika hanya terpaku di tepi pantai<br />Menyaksikan luasnya laut dan ombak biru<br />Mengagumi indahnya siluet kala senja hari<br /><br />Kawan, Menyelamlah<br />Lawanlah ketakukatan yang memenjara<br />itu hanyalah ilusi semu<br />Disana tidak ada Hiu, Buaya dan Gurita<br />Disana ada Mutiara mutu manikam<br /><br />Dan jika kau susah menemukan jalan itu<br />Dikedalaman haita namalatu & haitapessy<br />Tengoklah ke Pantai Selatan Laut Jawa<br />Disana juga ada perbendaharaan itu<br /><br />Tersusun dalam delapan huruf mistik<br />Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir<br />dan delapan nokta atau angka imajiner<br />Oleh sang penyusun<br />Sri Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo<br />Disebut Tahun Saka Jawa<br /><br />Bagaimana cara hitungnya<br />menyelamlah dalam kitab2<br />Kitab Sabda Pandhita<br />Kitab Centhini<br />Primbon Adji Çaka Manak Pawukon 1000 Tahun<br /><br />by: Ahmad MonidiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-13689093037574277692010-11-28T17:09:00.000-08:002010-11-28T17:10:30.484-08:00comment Jam dinding tuaBiarkan Permana terbuai dngan detakan jarum jamx, hingga nanti mengantarnya ke waktu yg kan menuntut sgalah akibat dari ulahnya itu.<br /><br />Mungkin jam yg kini di pegang Permana bisa diibaratkan "Jam Analog di Zaman Digital"....Tidak sadar kalo jam... dinding Tua yg perna di milikinya adalah "jam segalah zaman" lewati ribuan generasi, lewati segalah masa dan lewati segalah dimensi...<br /><br />by: erdydiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-90156384679316779312010-11-28T17:03:00.000-08:002010-11-28T17:07:49.039-08:00JAM DINDING TUAby : ALAN RUSUA<br /><br />JAM INI INDAH SEKALI<br />PEMBUATNYA PASTI SANGAT AHLI<br />JAM DINDING ITU BUATAN MAHA GURUH<br />DIWARSKAN UNTUK MENGHITUNG WAKTU & MENUNJUK ARAH<br /><br />APA TUAN PEMILIKNYA ..?<br />BUKAN ...!!!!<br />LIMA NEGERI ITU TUANNYA<br />PERMANA & PERMAISURI DITAMBAH TIGA ADIKNYA<br /><br />JAM DINDING ITU TAMPAK BEDA DENGAN LAINNYA<br />ANGKA-ANGKANYA HANYA SATU SAMPAI DELAPAN<br />BAGAIMANA BISA DIPAKAI UNTUK MENGHITUNG WAKTU DAN MENUNJUK ARAH ..?<br />SUDAH DIAJARI OLEH MAHA GURUH<br />PEDOMANNYA SUDAH DIWARISKAN BUAT TUAN-TUAN DI LIMA NEGERI ITU<br /><br />JAM DINDING INI TAMPAKNYA AGAK TERLAMBAT<br />YAH ..! PEMBUATNYA MEWARSIKANNYA BEGITU<br />TAPI KENAPA SANG PERMANA INGIN MERUBAHNYA .?<br />KARENA PERMANA TAK SUKAH JAM DINDING TUA<br /><br />PERMANA MENGINGINKAN YANG BAHARU<br />YG TDK TELAT & SAMA DENGAN LAINNYA<br /><br />APA PERMANA SUDAH PUNYA JAM DINDING BARU ...?<br />YAH ..! HASIL PERMAK DARI JAM DINDING TUA<br />TAPI ITU SEBUAH TIPU MUSLIHAT<br />HARGA TEBUSAN UNTUK SEBUAH HUKUMANdiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-33073421076866318482010-11-24T19:54:00.000-08:002010-11-24T19:55:23.044-08:00Kolaborasi si GagakGelak tawa para pengkultus <br />mengiringi alunan melodi siulan gagak hitam, <br />mengusung irama memekakan telinga <br />di pentas sandiwara degradasi titah guru…..<br /><br />Mereka berbagi pedang bersama<br />sedang tangan yang lainnya bertamengkan intelektual <br />menebas di setiap sudut dialektika<br />tak urung membuat sang kesturi tercengan kaget <br />melihat kolaborasi klasik mereka di zaman digital…...<br /><br />Debu zaman boleh mengendap di setiap cerita<br />namun tidak untuk jam dinding tua dalam cerita lain bang Alan Rusua.<br />Di kedai kang Ahmad Moni Ku berhutang secangkir tuak<br />biar mampu ku selami isyarat di balik tiga batang jarum <br />yang taat menjalankan titah waktu.<br /><br />jam dinding tua itu kini berdenting<br />menebar isyarat di ketinggian singgasana arsy<br />alam pun mengamuk, tanda bumi tak lagi akur<br />ketika fenomena kedudukan mengambil alih titah pandita<br /><br />Kang Ahmad, maaf ya....ku pinjam melodi di karya yg lain<br />Nusa hatuhaha nusa barakate<br />Tihiny barakatea wa’a kutika lessia dunia’e<br />Putu kota hatua kura lauto kalajimua<br />Syahadatau maheri suwe ma’aria dunia’e<br /><br />Ini lelucon sejarah,<br />Siulan si gagak yang meruntuhkan aqidah<br />menyekap sudut fitrah manusia di lorong gelap<br />membungkam warisan jiwa yang sebenarnya<br />jangan…jangan…jangan tertidur di antara sejarah kawanku<br /><br />kita terlahir untuk masa ini,<br />walau tinggi, biarkan Huruwano menjadi iri melihat lebih tingginya perjuangan kita<br />biarkan Alaka tersenyum, bahwa ternyata ada perjuangan di balik temboknya yg dulu kokoh<br />sebelum Tihu di Kaki Bukit Tihikondo menjadi kering<br />sebelum daun gadihu menjadi layu<br />sebelum malam menjelang….<br /><br />si Gagak hanya butuh sangkar yang nyaman<br />sangkar yang di sinari Hannan…..Mannan….Daiyan dan Burhan<br />biar cukup cahayanya<br />terang penglihatannya…..<br />peka perasaannya…..<br />tajam penciumanannya <br />hingga cahaya penghidupan benar ada di sana<br /><br /><br />2 November 2010<br />(ditulis di : puncak segitiga gowa, di antara makam para sultan)<br /><br />Oleh:<br />mahala lahat wa’a nusa talimaudiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-16550411211923808022010-11-24T19:47:00.000-08:002010-11-24T19:51:02.594-08:00Hatu atau HatiDari tiada maujud dalam nokhta<br />Merangkai bentuk dalam huruf<br />Menyusun abjad dalam deretan<br />Tercipta kata penuh makna<br /><br />Hatuhaha<br />Hatuhahai<br />Hatuahahai<br /><br />Wahai penyusun nokhta dan huruf<br />Dalam cepatnya rotasi masa<br />Menggilas bukti menghapus jejak<br />Hamba bingung mohon petunjuk<br />Mana gerangan yang tuan maksud<br /><br />Salah memilih jejak<br />Terjebak dalam kegelapan<br />Salah menafsir kata<br />Menambah rancu pengertian<br />membuat rumit kebenaran<br />Dalam pusaran kekalutan wae kalaleuwa<br /><br />Oh Demi masa<br />Begitu tajam dan halus<br />Kau iris huruf demi huruf<br />Kau potong Kata demi kata<br />Sampai tak tersisa sedikitpun<br />Kebenaran muasal<br /><br />Andaikan hamba harus memilih<br />Mengikuti Jejak permukaan yang redup<br />Terbingkai warna dunia yang ramai<br />Apa bedanya dengan mereka<br /><br />Haruskah hamba terima<br />Pengertian “Diatas batu”<br />Tuk wakili perbendaharaan agung<br />Dalam jubah kebesaran tuan<br /><br />Dalam hening penuh harap<br />Hamba tersadar penuh senyum<br />Ada sesuatu yang hilang<br />Biang semu dan sempit<br /><br />Ada nokhta yang tercerabut<br />Oleh distorsi waktu dan sejarah<br />Cuma satu huruf<br />Untuk mengembalikan makna awal<br />Makna yang tersambung dengan diktum<br />hakikat perbendaharaan awal<br /><br />Kulubul mu'minina baitullah<br />Kulubil mu'minina arsy Allah<br /><br />Sekalian semesta tak mampu menampung wujud-NYA<br />Hanya Hati orang-orang mukmin<br /><br />Ada satu daging dalam tubuh anak adam<br />Jika baik maka baiklah ia, jika busuk maka busuklah ia<br /><br />Segala amal perbuatan tergantung niat<br />Dan niat itu terucap di Hati<br /><br />Gurua isyataru'e<br />Patania hatuamu<br /><br />gurua isyi titah<br />Paberesi rumah laloi<br />Mane hoka riya haha<br /><br />Gurua isyi Pitua<br />Oi lau rau kahu'ele<br />Oi masu-masu tala laisyale<br /><br />"Nusa" otoiti<br />Taha potakunure<br />Taha kunu rapu ele<br /><br />Lania uhowa'e<br />Niate manisya buji rahatala<br />Salamate ehe nala niate barobah<br /><br />Lalu dengan perlahan tapi pasti<br />Hamba letakkan kembali huruf itu<br />Hanya satu huruf "i"<br />ketempatnya semula<br />untuk menggenapi kebenaran<br /><br />Hatuai dan bukan hatu atau hatua<br />Hati dan bukan Batu<br />Kembali asal Hatuai Hahai<br />Singgasana di atas Hati<br />Tahta diatas Hati<br /><br />Lalu dengan kagum hamba berseru<br />Salawat dan Salam<br />Damai dan sejahteralah<br />Tuan-Tuan yang bertahta<br />Diatas hati manusia-manusia mukmin Hatuhaha<br />Dan celakalah mereka-mereka<br />Yang memilih bertahta diatas "berhala" batu<br /><br />Tuanku<br />Hamba mohon maaf jika salah dan lancang<br />Hamba hanya berusaha<br />Wallahu'allam Bissawab<br /><br /><br />Jakarta, 14 Mei 2010<br />Kapitan MerahdiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-44862374720824213212010-11-24T19:44:00.000-08:002010-11-24T19:46:33.532-08:00KAMBING DAN ELANG MERAH Kritik Atas Hegemoni Wacana & Kuasa PengetahuanKAMBING DAN ELANG MERAH<br /><br />Kritik Atas Hegemoni Wacana & Kuasa Pengetahuan<br /><br /> <br /><br />Semilir angin menandai dimulainya sebuah taklimat<br /><br />Di walang tua, bershaf-shaf sosok berjubah berdatangan<br /><br />Tiba-tiba, keheningan dipecahkan oleh sebuah embikan<br /><br />Akulah si cendekia, masyhur diseantero negeri<br /><br /> <br /><br />Aku tahu perihal tiga naga nusa ina<br /><br />Aku tahu perihal dua gerbang hatuhaha<br /><br />Aku tahu perihal dua sumur pandita<br /><br />Aku tahu perihal dua kolam sang sultan<br /><br /> <br /><br />Aku tahu perihal empat mahkota raja<br /><br />Aku tahu perihal tiga utusan sang kaisar<br /><br />Aku tahu perihal tiga syekh di laut seberang<br /><br />Aku tahu perihal empat duta besar nun jauh<br /><br /> <br /><br />Kunci dua kota ada digenggamanku<br /><br />Perbendaharaan huruwano dan noni ada di balik sarungku<br /><br />Nokhtah dua lembah bergantung dihelai rambutku<br /><br />Ujung tanjung sial dan sawa laloi kulipat dalam satu titahku<br /><br /> <br /><br />Dan tiba-tiba hujjah itu diarahkan ke arah sang elang<br /><br />Sang elang merah yang terdiam di pojok walang<br /><br />Kala setengah tuak belum selesai direngut kerongkongan<br /><br />Tuan tahu tentang apa?<br /><br /> <br /><br />Dalam tabir asap putih yang mengepul diatas ubun-ubun merahnya<br /><br />Ketika tawa-tawa sindiran dari mejelis walang tuak menggema<br /><br />Sebuah syair keluar dari paruh merah yang kokoh<br /><br />Oh, dengarkan wahai majelis walang tuak<br /><br /> <br /><br />Adakah tuan tahu perihal gangga, tiberias dan hwang ho<br /><br />Adakah tuan tahu perihal nil dan amazon<br /><br />Adakah tuan tahu perihal tigris dan eufrat<br /><br />Adakah tuan tahu perihal laut mati dan kaspia<br /><br /> <br /><br />Adakah tuan tahu perihal roma, athena dan persia<br /><br />Adakah tuan tahu perihal bagdad, istambul dan agra<br /><br />Adakah tuan tahu perihal india, ainu dan aborigin<br /><br />Adakah tuan tahu perihal inza dan aztec<br /><br /> <br /><br />Ini bukan tentang dua kota<br /><br />Bukan tentang dua perbendaharaan<br /><br />Juga tentang dua noktah lembah<br /><br />Apalagi tentang dua tanjung dan laut<br /><br /> <br /><br />Ini bukan tentang batu hitam penebar kabut<br /><br />Juga bukan tentang ohi pengepul asap<br /><br />Ini bukan tentang empat pilar alaka<br /><br />Juga bukan tentang empat cahaya aumael dan kotarane<br /><br /> <br /><br />Ini tentang secangkir tuak<br /><br />Yang bertahun-tahun dicari Khidir, Iskandar dan Jengis Khan<br /><br />Yang tumpah di kakisyame dalam mabuk dan mi’raj<br /><br />Yang menyembul dari warna-warni gadi-hu<br /><br /> <br /><br />Tuan tahu dan puas dengan mandi di wae maruti<br /><br />Tuan yang pertama melihat haitapessy dan namalatu<br /><br />Aku yang mengukir nama di dasar lautnya<br /><br />Aku hanya butuh secangkir tuak<br /><br /> <br /><br />Tuan, jangan bernaung dibalik tempurung jantan<br /><br />Mengembik mempertontonkan kuasa pengetahuan<br /><br />Bak pepatah melayu “katak dibawah tempurung”<br /><br />Sesekali pakailah tempurung betina<br /><br />Meski tertimpa hujan dan panas<br /><br />Tuan akan menembus batas dua penghalang<br /><br />Dibalik lubang kecilnya yang memberi cahaya<br /><br />Meskipun hanya sedikit dan sebentar<br /><br /><br /><br /> <br /><br />Jakarta, 23 September 2010<br /><br />Kapitan MerahdiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-30975066547168589972010-11-24T19:40:00.000-08:002010-11-24T19:42:33.089-08:00Hidup dan PerpisahanBerebut rezeki dunia di segala musim..<br /><br />Yang sibuk se-kaku musim dingin..<br /><br />Naik dan turun jabatan diperalihan musim..<br /><br />Manusia datang & pergi bagai musim gugur..<br /><br />Peruntungan baik dan buruk bagai musim semi.....<br /><br />Keindahan dan keikmatan dunia tersapu sejenak di musim penghujan..<br /><br />Racun dunia hanya seumur musim kemarau..<br /><br />Adakah manusia paham arti dan makna perpisahan..<br /><br />Adakah manusia bijaksana memandang makna kehidupan..<br /><br />Mari kita renungkan di kedai tuak, Kakisyame..<br /><br />Dihamparan lembah Waetanusa..<br /><br />Diujung horizon bukit Aumael dan pelataran Matasiri..<br /><br />Adakah jawabannya di puncak Kodamara..<br /><br />Ataukah terbawa aliran arus wae ira dan marike'e..<br /><br />Terkubur mati di kedalaman laut skutra..<br /><br />Bisa jadi kau temukan di istana hati-mu..<br /><br /> <br /><br />Jakarta, 20 Oct 2010<br />kapitan merahdiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-32062600638090947242010-11-24T19:37:00.000-08:002010-11-24T19:38:37.485-08:00Replay Perpisahanperpisahan itu kelahiran<br /><br />hidup itu kematian yang nyata<br /><br />perpisahan adalah awal hidup<br />...<br />hidup adalah awal perpisahan<br /><br />ku bingung menemukan mana yang dulu singgah di kedaimu<br /><br />namun gundukan di sana...<br /><br />di puncak matatorun<br /><br />di antara tihu di kaki bukit tihikondo<br /><br />mengisyaratkan sebuah kelahiran abadi<br /><br />tanahnya masih basah<br /><br />pertanda perahunya baru saja beranjak pergi<br /><br />......<br /><br />air mengalir menuruni tebing tinggi waelurui<br /><br />melewati ribuan tikungan dan berakhir di waelainyi<br /><br />ia patuh pada titah alam<br /><br />namun perpisahan ini sebaliknya<br /><br />ku mendaki di puncak kota para pejuang<br /><br />melewati terjalnya wae susu untuk harus menggapai unjung panji perjuangan di puncak alaka...<br /><br />dan<br /><br />kematian itu ku maknai sbgai awal kehidupan<br /><br />inilah aku yang berjalan bersama kematian<br /><br /><titipan dari puncak segitiga gowa><br /><br />by: <ma'a hala lahat>diaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-63077185854761419922010-11-24T19:35:00.000-08:002010-11-24T19:36:06.964-08:00Sabda Pandita RatuTehu ai samal huhui loto aman huhui<br /><br />Hai rela leihua sana wa’a wae maruti<br /><br />Yale seiya kou ele suwe mata duniae<br /><br />Kowa hala’ele wa’a lessia dunia’e<br /><br /> <br /><br />Hairele ai pasal hatai loto hatu huhui<br /><br />Halei kani pasasala’ei suwe yasale<br /><br />Imanyasalo lete sawa laloi’o<br /><br />Suwe pasale pasuri-suri<br /><br /> <br /><br />Guruai syolo suwe sifat rahamate-jamal<br /><br />Risya putia kau-kau uwolo suwe sifat kabasarang-jalal<br /><br />Yale seiya patatenale suwe la’e - la’e<br /><br />Yale ana puna’amu la’e - la’e<br /><br /> <br /><br />Gurua isyaturu rahamatea suwe rezekiau nania<br /><br />Isyaturu rahamateapo suwe risya putia kau-kau<br /><br />Yale seiya pirire wa’a hakekato<br /><br />Pirire wa’a tafakur akalo-pikirane<br /><br /> <br /><br />Lete putu arasy wa’a kaki syame waelo<br /><br />Nyinu hotu mi’raje kura tua’e pakala<br /><br />Tihi hiti suwata kura tita urato<br /><br />Nyusu kota rane yahoi lauto bahrul qadim<br /><br /> <br /><br />Kutika alam ma’aria duniae<br /><br />Tua’e nusu ihowa’ele suwe taruta<br /><br />Putu kota hatua kura naraka waelum<br /><br />Tihi tuah bessiyau ganti risya putia kau-kau<br /><br /> <br /><br />Nusa hatuhaha nusa barakate<br /><br />Tihiny barakatea wa’a kutika lessia dunia’e<br /><br />Putu kota hatua kura lauto kalajimua<br /><br />Syahadatau maheri suwe ma’aria dunia’e<br /><br /> <br /><br />Guruasyi reu asalo tai tewa naisyi<br /><br />Nasyi hotu wa’a asalo tai tewasa naisyi<br /><br />Yale seiya kewa hakekat molone kura kawa’o<br /><br />Kewa gurua naisyi<br /><br /> <br /><br />Somba-somba upu lau patti hatuahahai<br /><br />Somba upu emi suwe tataru awala<br /><br />Somba upu emi wa’a rahmate-barakatea<br /><br />Somba upu latu pattia suwe gurua aisyi ruiti<br /><br /> <br /><br />Taha somba taha horomatea samata<br /><br />Sopa-somba upu latu patia suwe titah awala<br /><br />Yale seiya hiti aimu heri gurua aisyi ruiti<br /><br />Tihi somba kura horomatea<br /><br /> <br /><br />Puasa syariato erua pisyi matai<br /><br />Puasa ma’rifato epamanisya diri mansia<br /><br />Yale seiya kuhu lauto syahru syiamu<br /><br />Kewa hakekat lauto bahrul qadim<br /><br /> <br /><br />Kodamara susua kota ranea<br /><br />Bunga upa’u’u puna boki harua u’uti<br /><br />Yale seiya iko suwe’ele<br /><br />hau matele’emu kura pamana iny amana kumbango<br /><br /> <br /><br />Dibawah Panji-Panji Rasul<br /><br /> <br /><br />Jakarta, 1 November 2010<br /><br />Kapitan MerahdiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-81223810819896492172010-11-24T19:33:00.000-08:002010-11-24T19:34:51.693-08:00TUAN NEGERI HATUHAHATuan bicara tentang persaudaraan dan kekerabatan<br />Menjual tali maningkamu sebagai kedok<br />Tuan teriak tentang dukungan dan partisipasi<br />Kamuflase hiti hala-hala ruma’i<br />Tuan khotbah tentang persatuan Hatuhaha<br />Sembunyi dibalik lahaha–lamuri sala isya’i<br />Tuan mendengungkan hidup wari wa’a<br />Bertopeng lahat sebagai senjata ampuh<br /><br />Ditengah kepentingan politik<br />Tuan turun gunung<br />Ditengah kepentingan birokrasi<br />Tuan tebar pesona<br /><br />Cukup bagi kami bahwa tuan egois<br />Nyata bagi kami bahwa tuan margais<br />Bukti jelas bahwa tuan oligarkis<br />Baktimu hanya untuk marga tuan<br />Darmamu hanya untuk keluarga tuan<br />Lalu apa yang harus kami banggakan dari tuan<br />Sekedar bahwa tuan lahir dan dibesarkan di Hatuhaha<br /><br />Apa yang telah tuan berikan untuk tanah dan air Hatuhaha<br />Apa yang telah tuan persembahkan untuk generasi Hatuhaha<br />Apa yang telah tuan dedikasikan untuk peradaban Hatuhaha<br />Apa yang telah tuan korbankan untuk martabat Hatuhaha<br /><br />Tuan banyak meminta<br />Tuan tak pandai memberi<br />Kami bukan budak tuan<br />Diperintah sekehendak hati<br /><br />Kami tak sudi manusia macam tuan<br />Kami tak rela kesombongan tuan<br />Kami tak minta bantuan tuan<br />Kami tak hendak belas kasih tuan<br />Kami tak butuh pangkat dan jabatan tuan<br />Kami tak terima penindasan tuan<br />Kami masih bisa hidup ditepi wae ira & marike’e<br />Kami masih bisa bernapas antara haitapessy & namalatu<br /><br />Desau daun pakis di rimbun pohon sagu<br />Simbol kesederhanaan sejak dulu kala<br />Senandung siput ditepian pantai<br />Makanan asyik anak negeri<br />Perlambang ketegaran manusia-manusia Hatuhaha<br /><br />Cukup perdayai dirimu dengan lessi dunia<br />Jangan korbankan kesakralan peradaban ini<br />Apalagi sampai menjualnya<br />hanya untuk mengejar impian sempit<br /><br />Sungguh,……….<br />Kami menolak yang tuan cari<br />Namun tuan terus meminta<br /><br /><br />Jakarta, 4 Juni 2010<br />Kapitan MerahdiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-31817883004607749462010-11-24T19:24:00.000-08:002010-11-24T19:32:35.829-08:00BELENGGU KEBANGKITANTerbuai belenggu fatamorgana<br />Dihempas ilusi sempit<br />Terpahat abadi dalam kelalaian<br />Meninggalkan jejak cahaya<br />Mengikuti mitos penyulut nestapa<br />Dalam detak nadi dan pikiran sempit<br />Kawan,…<br />Patahkan belenggu hulaleng dan benalu<br />Santai berteduh mengharap budi<br />Liar bergerak tak terkendali<br />Menjelma elok bak melati dan kemboja<br />Lama melilit helai daun siri<br />Menguruskan pinggang anak pinang<br />Membuat layu senyum cengkeh dan pala<br />Membawa kegelapan pada seisi rimba<br />Mencipta mendung diatas pepohonan<br />Membunuh keceriaan lembah ini<br /><br />Gelorakan ombak pantai haitapessi<br />Hantam angkara murka syahbandar<br />Sang elok berbalut kemaha-indahan<br />Sosok mustapi berkedok pandita<br />Robohkan tanggul penahan wae ira<br />Merahkan aliran wae tatori dan wae susu<br />Lakukanlah,…<br />Mendesakkan aliran waemale<br />Memukul tifa dan meniup tahuri<br />Menari dan berteriak di tengah lembah<br />Riang gempita dalam sabda pengakuan<br />Bangunkan penghuni lembah<br />Bangkitlah dari tidur palsumu<br />Kaulah mattawa sang nokhtah langit<br />Petunjuk jalan kehidupan<br /><br />Gemuruh suwat di puncak huruwano<br />Menggetarkan penghuni gunung setan<br />Meretas kabut dan embun pagi<br />Menjelma indah bak pelangi<br />Di persimpangan kodamara dan aumael<br />Menyusuri lembah waetanusa<br />Melintas dari gerbang alaka sampai noni<br />Hidupkan kembali jejak-jejak ma’atita urate<br />Titan kebenaran penegak timbangan<br />Dibatas horison lautan bahrul qadim<br />Menyampaikan titah pada penghuni lembah<br />Kepada segenap rumput dan ilalang<br />Titah yang mengalirkan energi kehidupan<br />Tradisi yang lama hilang tertelan malam<br />Terbuai dalam lelap dibawah dinginnya angkara zaman<br />Terselimuti syahwat delima dan gandum<br />Mendengkur bagaikan gadis cilik yang mengemis permen<br />Seakan hidup hanyalah masalah harta, tahta dan wanita<br />Penghargaan sebatas pujian dan sanjungan<br />Melambung melintasi kesombongan<br />Meninggi meraih atas angin<br />Mengalahkan pualam diatas negeri<br />Akhirnya menyisakan sampah ditengah wae maruti<br /><br />Kuyakin akan kekuatan itu<br />Kekuatan yang masih tersembunyi dan azali<br />Kekuatan yang lama terpendam<br />Terkubur dalam denyut nadi perlawanan<br />Dalam benak penghuni lembah yang tercerahkan<br />Yang menginginkan perubahan secara cepat<br />Yang siap meledak dan bergemuruh<br />Melindas kegelapan dan keangkuhan<br />Merobek dinding penindasan<br />Merobohkan penjara kedzaliman<br />Mese-mese…….!!!<br /><br />Menantang latu, patti dan hulubalang<br />Lama terlena dan terbius<br />Oleh besi dan cairan<br />Memerintah dengan kejam dan dzalim<br />Menghisap dan menindas<br />Membiarkan kesewenang-wenangan<br />Memelihara kebodohan<br />Memperalat kesakralan peradaban<br />Sebagai kedok penghormatan<br />Dan budak penghambaan<br />Dalam mitos pemujaan<br /><br />Hoe…………………….!!!<br />kukabarkan kepada elang, kancil dan harimau<br />Memaklumkan sebuah titah<br /><br />Mese-Mese……………!!!<br />Kembalilah ke lembah ini<br />Hancurkan berhala-berhala batu<br />Usir Raja tikus yang serakah<br />Gantung Perdana Menteri lalat yang rakus<br />Dan Penasehat nyamuk yang menghisap<br />Juga ulat-ulat busuk hulubalang<br />Gerombolan perampas keceriaan lembah<br />Peruntuh bebatuan, karang dan kapur<br />Yang dulu tegak dan kokoh membentengi<br />Perisai keagungan peradaban<br /><br />Kembalikan,...!!!<br />Kebijaksanaan adalah makanan lembah ini<br />Lontar dan bambu merangkai gudang pengetahuan<br />Kidung langit nyanyian anak lembah<br />Damar dan menyan simbol ketundukan<br />Keping logam tamsil kepasrahan<br />Kurung putih adalah jubah kefakiran<br />Cawat balaco adalah kesederhanaan<br />Ina-ama lambang sifat kesantunan<br />Senyum menjadi salam bisu<br />Menggetarkan kursi dan arsyi<br />Silaturrahmi adalah tangga menuju baitullah<br /><br />Segera………..!!!<br />Robohkan beton pemutus Rahman dan Rahim<br />Lantai marmer yang menghalangi lahat<br />Walang baja yang mengucilkan kemanusiaan<br />Jengky - blues yang menegakkan tiang Alif<br />Sepatu yang menciptakan perbudakan<br />Tuak yang memicu keributan<br />Judi dan togel yang memelihara kemalasan<br />Asap rumput yang membakar kota-kota<br /><br />Dan jika tidak………….!!<br />Lebih baik bakar laut boniara dan skutra<br />Tenggelam dalam luapan laut kalajimu<br />Rubuhkan batu besar dan gerbangnya<br />Bakar walang-walang kecil yang tegak di perbatasan<br />Ratakan monumen-monumen dua lembah<br />Kunci rapat empat pintu pengetahuan<br />Tenggelamkan rumah bia dan kulit kambing<br />Cukur abis dua helai rambut<br />Biar penghuni bumi dan langit tahu<br />Bahwasanya tuan dan saya<br />Sama saja dengan mereka<br />Berhala dan budak lembah<br /><br />............>>><<<......<br /><br /><br />Sunggu Cepat Pedang Massa<br />Memenggal 365 Hari Jatah Hidup<br />Tanpa Menyisakan Sedikitpun<br />Ruang Komproni & Negosiasi<br /><br />Jakarta, 16 Juli 2010<br />Kapitan MerahdiaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4838912555834718982.post-57840222904648189992010-11-24T19:14:00.000-08:002010-11-24T19:22:01.988-08:00untuk kawan di seberangLembar tua bertitelkan “KAPITAN MERAH” mengantar suara dari seberang…..<br /><br />Lewati subuh ia datang bersama fajar,<br /><br />bait katanya menyatu dalam cahaya menghampiriku di sudut kamar<br /><br />memenuhi hampir separuh raga hingga memaksaku menyudahi mimpi yang belum sempat usai….<br /><br />Kawan itu datang…<br /><br />Mengabarkan suara yang terhimpit di antara tebing,<br /><br />Namun bagaimana ku mampu menjulurkan seutas tali<br /><br />Sedangkan kami disini seolah tenggelam dalam lumpur….<br /><br />Kawan….<br /><br />Dari genangan lumpur itu kami bersuara<br /><br />Lama kami merindu, sejatinya rindu…..ibarat nelayan merindukan sampan, ibarat petani merindukan arit, ibarat bayi merindukan setetes susu……seperti itu pula kami merindu, merindu titah bebaskan suara ….untuk mampu berteriak tanpa di kekang, untuk mampu berkata tanpa di bungkam, untuk mampu menda’wakan titah Pandita yang lama tertutup oleh debu zaman di negeri sendiri.<br /><br />Kawan….<br /><br />Di negeri ini….<br /><br />Disaat isyarat lambaian gadihu ma’a lawa hinia huai menjadi nyata, haita namalatu menjadi saksi melimpahnya rezky.,,ups….maaf ….hanya nostalgia sesaat menyenangkan hati yang merindu.<br /><br />Itu dulu….<br />di saat mereka yang kini tertidur menggenggam zaman……<br /><br />Kini, di negeri ini….<br /><br />Kita mewarisi cerita dari mereka yang tertidur pulas<br /><br />Di negeri yang tergadaikan, titah menjadi barang langkah untuk di emban<br /><br />Kini, di negeri ini….<br /><br />Kita di dendangkan melodi memekakan telinga.,<br /><br />terlalu sering hingga bocah pun nyenyak dalam tidurnya yang hampa.<br /><br />tabuhan tifa pengiring dendang dalam bait lani pun kian menjadi pudar….<br /><br /><br />Duhai Engkau yang terlelap di antara kami<br /><br />Bangunlah dari tidurMu…<br /><br />Lewat air mata kami, Di atas ketinggian Waelurui telah Engkau dengar kisah ini<br /><br />Lewat rintihan kami, apakah belum sanggup menggetarkan permadaniMu di puncak Alaka?<br /><br />Dan perjuangan ini belum berakhir….<br /><br />Pendakian ini masih berlanjut hingga nanti ku menggapaiMu<br /><br />Di kota-kota terindah yang perna ku dengar lewat cerita ibu<br /><br />Bangun…..dan ambil kembali kisahMu<br /><br />Urai semua kekusutan negeri ini<br /><br />Dan rajut kembali kisah yang lama tenggelam<br /><br />Di Negeri yang tergadaikan oleh nafsu duniawi…….<br /><br /><br />Sisi lain ku bercerita…<br /><br />Nurani mu kawan si Kapitan Merah yang terurai dalam bait puisi<br /><br />Menyapa kala diri menyendiri di seberang…<br /><br />Memandang jauh ke titik jingga ku berdiri tegak di tepian losari<br /><br />Berharap pijakanku benar adanya<br /><br />sesuai petuahMu, petuah dari yang kini meninggalkan sebongkah tanah<br /><br />di antara makam para sultan….<br /><br /><br />Untuk Kawan di seberang yang mengatasnamakan “Kapitan Merah”<br />Dari “Pauwa Maralessy Wa’a Nusa Ri Malombassi Daeng Matawa”diaryQhttp://www.blogger.com/profile/04382622314924197817noreply@blogger.com0