idong titipan

Kepribadian yang kita bicarakan di sini adalah suatu karakter/corak kehidupan yang ada pada diri seseorang. Kepribadian adalah sesuatu yang memberi ciri khas bagi pemiliknya, yang membedakannya dengan orang lain. Maka, kita bisa melihat penampakan kepribadian yang ada pada diri manusia itu dari luar, berupa perbuatan-perbuatan fisik maupun sikap-sikap mental yang ditampakkannya secara konstan dalam kehidupan kesehariannya. Kita bisa mengenali mana orang yang baik dan mana orang yang jahat dari tingkah laku yang dijalankannya dan sikap mental yang ditampakkannya. Kita bisa mempersepsikan mana orang yang terhormat dan mana orang yang hina dari berbagai sikap dan omongan yang ditampilkannya secara ajeg (tetap). Lebih dari itu, dari pola keseharian yang tampak pada diri seseorang, kita bisa menebak "haluan pemikiran" yang dia anut. Maka kita bisa mengdentifikasi mana orang yang berpikiran islami, mana orang yang berhaluan liberal, mana orang yang berhaluan sosialis, dan mana orang yang tidak punya haluan.
Shalat adalah ibadah utama seorang muslim. Tanpa shalat maka kemusliman seseorang dipertanyakan. Bahkan Rasulullah saw melarang menyalatkan orang meninggal yang tidak melaksanakan shalat selama hidupnya.
Shalat adalah penghambaan dan pengabdian kita kepada Allah swt. Sesuai dengan tujuan penciptaan manusia dalam Surat Adzariyat ; 56 Allah swt berfirman “ Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku”. Allah swt adalah Sang Maha Pencipta, Dialah Yang menghidupkan dan mematikan kita. Dia juga yang memberikan rezki dan karunia yang amat banyak kepada kita. Oleh karena itu sangat pantas kiranya kita bersyukur kepada-Nya. Realisasi syukur itu salah satunya dengan beribadah kepada-Nya, terutama ibadah shalat.
Oleh karena itu seseorang yang tidak melaksanakan shalat berarti dia tidak mau bersyukur kepada Allah swt. Orang yang tidak mau bersyukur ketika diberi adalah orang yang sombong dan tidak tahu berterima kasih. Makanya Allah swt berfirman “ Barangsiapa yang bersyukur kepada-Ku maka akan Ku-tambah nikmat untuknya, barangsiapa yang kufur maka baginya azab yang pedih” (QS Ibrahim ; 7). Ayat ini menjelaskan kepada kita, siapa yang bersyukur dan bentuk syukur itu dengan beribadah kepada Allah swt, maka Allah akan menambah nikmat berupa rezki ataupun berkah dan lain-lain kepadanya. Tapi siapa yang tidak beryukur maka Allah swt akan memberikan azab yang pedih berupa kesulitan dan kesempitan hidup didunia ataupun nanti diakhirat-Nya.
Shalat memiliki keutamaan yang sangat besar. Amal yang paing pertama dihisab di akhirat adalah shalat. Siapa yang berhasil menegakkan shalat dan memeliharanya dengan ketepatan waktu, kekhusukan dan berjamaah akan mendapatkan ridha dan surga Allah swt. Karena shalat yang diterima secara sempurna disisi Allah swt memiliki minimal 5 syarat utama : yaitu tepat waktu, sempurnanya wudhuk, sesuai dengan rukun shalat, khusuk dan diutamakan berjamaah. Sebaliknya siapa yang melalaikannya akan mendapatkan balasan neraka Allah swt.
Shalat memiliki manfaat yang sangat besar. Shalat menjadi sarana utama untuk meraih kesuksesan di akhirat yang merupakan kewajiban kita untuk meraihnya. Karena Allah swt berfirman dalam QS Al Qashash : 77, Hendaklah (wajib) kamu mencari kebahagiaan di akhirat, tapi jangan lupakan dunia. Artinya tujuan utama kita adalah mencari kebahagiaan di akhirat, tapi kita juga tidak boleh melupakan kehidupan dunia. Harusnya kita menjadikan dunia sebagai sarana untuk meraih kesuksesan di akhirat.
Tapi, ternyata shalat tidak hanya sarana untuk meraih kesuksesan di akhirat saja. Shalat juga memiliki manfaat duniawi yang sangat besar yang menjadi bekal manusia menghadapi kehidupan. Shalat dapat mengantarkan kita meraih kesuksesan sejati dunia dan akhirat. Shalat adalah sarana untuk membangun karakter dan memperbaiki sikap mental manusia. Sementara sikap mental adalah sarana untuk meraih kesuksesan dunia.
Sebuah ungkapan dari Napoleon Hill seorang Pakar Kesuksesan mengatakan bahwa penemuan terbesar abad ini adalah Manusia dapat mengubah hidupnya dengan mengubah sikapnya. Artinya kehidupan manusia akan berubah menjadi lebih baik ketika dia mengubah sikapnya menjadi sikap yang lebih baik. Shalat adalah sarana untuk memperbaiki sikap manusia agar menjadi lebih disiplin, lebih tenang dan terkendali, mencintai kebersamaan, dan senantiasa ingat kepada Allah swt. Pribadi yang tenang, disiplin, teratur, mampu bekerjasama dengan orang lain serta selalu merasa dekat dengan Allah swt adalah cirri-ciri pribadi yang akan meraih kesuksesan didunia ini dan akan terhindar dari prilaku yang buruk dan merugikan. Karena mereka menyadari bahwa Allah swt melihat dan mengetahui setiap perbuatannya dan akan memberi balasan setimpal dengan perbuatannya tersebut. Sehingga mereka tidak akan mau berdusta, menipu, korupsi, berzina, apalagi menganiaya orang orang lain, karena mereka tidak ingin melanggar perintah Tuhan yang dicintainya sekaligus ditakutinya kalau melakukan perbuatan menyimpang. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt bahwa “ Sesungguhnya shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar” QS Al Ankabuut : 45. Namun kenapa masih banyaknya perbuatan keji dan mungkar ditengah masyarakat yang dilakukan orang yang tidak shalat maupun orang yang shalat??.
Kalau kita perhatikan kenyataan ironis hari ini ditengah keutamaan dan urgensi shalat sebagai tanda kemusliman seseorang, masih banyaknya kamu muslimin yang tidak beryukur dan tidak menegakkan shalat. Banyak yang memandang remeh ibadah shalat. Banyak yang melalaikannya dengan shalat yang “bolong-bolong” bahkan meninggalkannya. Semua itu disebabkan kemalasan, ketidak disiplinan, tidak mau diatur dan kemaksiatan yang dilakukannya, serta kebodohan dan ketidakpahaman mereka akan urgensi dan manfaat shalat itu dunia dan akhirat. Inilah sebab orang yang tidak shalat.
Kalaupun mereka shalat tapi shalat yang dilakukan hanya sekedar melepas kewajiban tanpa dibarengi keimanan, kekhusukan dan pemaknaan yang utuh terhadap ibadah shalat itu sendiri. Inilah sebabnya mereka cendrung untuk melakukan perbuatan keji dan mungkar walaupun mereka shalat. Kita akan membuktikan dalam kehidupan ini bahwa orang-orang yang melakukan perbuatan keji dan mungkar, pastilah mereka yang shalatnya tidak sempurna, baik dari segi waktunya, rukunnya ataupun khusuknya. Sebaliknya mereka yang sungguh-sungguh melaksanakan shalat dengan ikhlas, khusuk, memenuhi rukunnya serta berjamaah dimasjid, dapat dipastikan akan menjadi pribadi yang baik dan tidak mau melaksanakan perbuatan keji dan mungkar.
Disamping keutamaan yang sudah dijelaskan diatas, jika kita hayati dan maknai serta disimpulkan betapa banyak manfaat shalat untuk kehidupan kita. Berikut ini adalah manfaat shalat untuk meraih sukses sejati dunia dan akhirat ;
1. Shalat adalah sarana berkomunikasi kita dengan Allah swt. Sarana kita untuk membangun hubungan dengan Tuhan kita yang telah menciptakan kita dan segala isi dunia ini. Shalat adalah mi’raj (bertemu) nya seorang mukmin dengan Robb-nya yaitu Allah swt. Dapat kita bayangkan jika komunikasi dan pertemuan dengan Allah swt ini sering dan rutin kita lakukan dengan baik, maka akan terwujud hubungan yang harmonis antara kita sebagai makhluk dengan Allah swt sebagai khalik. Maka Allah swt akan mencintai dan menyukai kita sebagai hamba-Nya. Tentu jika Allah swt telah menyukai hamba-Nya, maka Dia akan menjadi penolong, pelindung dan pemberi kekuatan kepada hamba-Nya tersebut. Sehingga kita akan memiliki kekuatan yang besar karena kita memohon kekuatan kepada Yang Maha Kuat.
2. Shalat mengajarkan dan mendidik kita untuk membangun kepribadian kita menjadi pribadi yang visioner dan sukses dimasa depan. Pribadi yang visioner adalah pribadi yang berpikir jauh kedepan melampaui ruang dan waktu. Pribadi yang visioner adalah yang mempersiapkan masa depannya dari sekarang, baik didunia maupun akhirat. Shalat berfungsi untuk membangun karakter positif kita, sehingga siapa yang benar dan sungguh-sungguh shalatnya akan menjadi pribadi yang disiapkan dan menyiapkan dirinya untuk meraih kesuksesan dimasa depannya baik dunia maupun akhiratnya
3. Shalat mengajarkan kita untuk membersihkan hati, pikiran, tubuh dan panca indra kita dari hal-hal yang dapat mengotorinya. Sebelum shalat kita diharuskan berwudhu, membersihkan tangan kita, mulut kita, hidung kita, muka kita, telinga kita, kepala kita dan kaki kita. semua itu bermakna kita harus membersihkan semua panca indra kita dari kotoran noda dan dosa yang dapat merusaknya, karena semua anggota tubuh kita itu akan menjadi saksi dihari kiamat kelak apa yang sudah kita lakukan
4. Shalat mengajarkan kita untuk menghargai waktu dan memanfaatkan waktu dengan baik. Shalat memiliki waktu-waktu tertentu 5 kali dalam sehari semalam. Waktu-waktu shalat adalah waktu-waktu yang strategis dan penting bagi kita dalam kehidupan. Shalat subuh yang dilaksanakan di waktu pagi saat fajar menyingsing, mengajarkan kita untuk selalu bangun pagi ditengah suasana yang segar, sehat dan saat tubuh kita dalam keadaan fit setelah selesai istirahat diwaktu malam. Waktu subuh juga waktu yang utama untuk mencari rezki dan berjuang untuk meraih kesuksesan hidup dimuka bumi. Salah satu rahasia kesuksesan bangsa jepang adalah kebiasaan mereka untuk bangun dipagi hari dan mulai bekerja. Jam 4 sampai jam 5 pagi mereka sudah bangun, sehingga waktu kerja mereka juga lebih lama dibandingkan mereka yang baru bangun jam 7 pagi. Akibatnya mereka juga lebih sukses hari ini dalam teknologi dan kesejahteraan dibandingkan bangsa lain yang tidak memahami arti memanfaatkan waktu dengan baik. Shalat zuhur yang kita laksanakan disaat siang hari kita bekerja, dapat berfungsi merilekskan lagi tubuh dan pikiran kita sehingga menjadi lebih fit dan segar setelah selesai shalat. Shalat ashar dan maghrib menjelang sore dan malam yang menjadi pergantian waktu siang dan malam menjadi sarana bagi kita untuk kembali menghadap Allah swt, menenangkan dan menyucikan jiwa kita, serta melindungi kita dari kejahatan malam, dimana saat malam hari itulah syetan bergentayangan menggoda manusia. Sedangkan shalat isya ketika menjelang istirahat malam disaat kita bercengkrama dengan keluarga kita keluar ke masjid, ini dapat menjadi sarana silaturahim kita dengan saudara-saudara kita lainnya yang satu lingkungan dengan kita, yang mungkin tidak bertemu disiang harinya ketika kita sibuk bekerja.
5. Shalat mendidik kita untuk senantiasa berdoa dan memohon kesuksesan dan kebahagiaan kepada Allah swt. Karena inti ibadah shalat sebenarnya adalah doa kita dengan Allah. Doa yang diterima Allah swt adalah satu-satunya yang dapat mengubah takdir kata Rasulullah sw. Doa yang kita ucapkan dalam shalat kalau kita pahami artinya adalah doa yang mengantarkan kita untuk meraih sukses dunia dan akhirat. Sebagai contoh dalam duduk antara dua sujud kita membaca doa yang artinya sebagai berikut “ Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekuranganku dan angkatlah derajat kami dan berilah rizki kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku”. Coba kita perhatikan doa kita ini telah mencakup semua permintaan yang kita inginkan dalam hidup ini yaitu ampunan dosa, kasih dari Allah, perbaikan/penyempurnaan kekurangan, naiknya derjat, rizki, petunjuk/ilmu, kesehatan dan kembali ampunan. Betapa kita telah berdoa kepada Allah swt tentang semua hal yang kita butuhkan dalam sholat, dan doa yang mustajab atau dikabulkan itu salat satunya adalah doa yang dilakukan dalam sholat. Makanya dapat dipastikan bahwa siapa yang sungguh-sungguh dalam sholatnya akan menjadi orang yang tinggi derajatnya, dikasihi manusia karena Allah swt saja mengasihinya, murah rezkinya, sehat tubuhnya, tinggi ilmunya dan mendapat ampunan dari Allah swt.
6. Shalat mendidik kita untuk menjadi pribadi yang khusuk dan kekhusukan itu yang akan mengantarkan kita meraih kesuksesan. Tentang khusuk dalam shalat ini adalah sesuatu yang sangat penting karena Allah swt berfirman Sesungguhnya beruntunglah orang-orang beriman (yaitu) orang-orang yang khusu’ dalam sholatnya ( QS Al Mukminun : 1-2). Kalau kita renungkan maka ayat ini menyatakan bahwa orang-orang yang beruntung atau sukses itu adalah mereka yang beriman sekaligus khusuk dalam shalatnya. Ternyata Allah swt sendiri mengatakan secara tersirat kalau anda ingin sukses, maka anda harus beriman sekaligus khusuk dalam sholat. Jika kita lihat kondisi khusuk dalam shalat ini adalah kondisi yang tenang yaitu otak manusia berada dalam gelombang Alfa. Gelomba alfa adalah gelombang otak yang menurut pakar otak merupakan gelombang terbaik untuk mengoptimalkan potensi otak dan belajar. Artinya setiap shalat kita selalu mengaktifkan gelombang alfa otak kita minimal 5 kali sehari sehingga, dapat dipastikan kecerdasan dan kemampuan otak orang yang shalat akan jauh lebih baik dari orang yang tidak shalat. Tidak hanya itu, otak dalam gelombang alfa ini juga efektif untuk mencegah terjadinya stress, karena disaat itu kita mengalami relaksasi. Sedangkan relaksasi dan meditasi adalah sarana yang digunakan oleh manusia modern hari ini untuk terapi terhadap stress dan depresi, makanya mereka mengikuti senam yoga, taichi, reiki dan segala macamnya yang kadang terkandung unsure kesyirikan juga didalamnya jika dibarengi mantra-mantra dan doa yang tidak islami. Padahal resep itu sudah ada didalam islam. Makanya Abu Sangkan dalam buku Pelatihan Shalat Khusu’ mengatakan bahwa Shalat adalah meditasi tertinggi dalam islam.
7. Shalat yang dilaksanakan dengan khusuk dan sungguh-sungguh dapat mencegah kita dari kemunafikan. Shalat adalah pembeda antara orang beriman dan munafiq. Karena salah satu cirri orang munafiq adalah orang yang ketika mereka berdiri dalam shalatnya, mereka berdiri dalam keadaan malas kata Nabi saw. Termasuk yang melaksanakan shalat tanpa tumakninah ( jeda) yaitu dengan shalat secepat kilat, tergesa-gesa dan asal jadi saja. Bahkan Rasulullah saw mengatakan siapa yang tidak menyempurnakan gerakan dan bacaan shalatnya mereka dijuluki pencuri terbesar. Kemunafiqan adalah penyakit yang dapat menggagalkan manusia dunia dan akhirat. Orang-orang munafiq memiliki sifat suka ingkar janji, berdusta, khianat dan jika bermusuhkan dia adalah orang yang licik dan keji kata Nabi saw. Sholat yang khusuk niscaya dapat memperbaiki dan menjadi terapi kemunafiqan ini menjauh dari diri kita.
8. Shalat mendidik kita menjadi pribadi yang shabar. Allah swt menggandengkan shabar dan shalat sebagai penolong manusia dalam Surat Al Baqarah 153. Hal ini dapat kita artikan bahwa manusia yang sabar-lah yang dapat melaksanakan shalat dan orang yang shalat dengan baik akan “terlatih” untuk menjadi pribadi yang sabar. Manusia tidak bisa langsung hebat melakuksan sesuatu tanpa latihan, hanya mereka yang berlatih keras dan rutinlah yang akan dapat memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang tertentu, sehingga mereka dihargai manusia karena keahlian dan prestasinya tersebut. Shalat adalah sarana latihan untuk meraih kesabaran dan pertolongan Allah. Pertolongan Allah itu hanya akan datang ketika dalam kesulitan kalau manusia itu mau menolong dirinya sendiri yaitu dengan sabar dan shalat. Karena perubahan dan kebaikan itu harus dimulai dari diri kita dulu, barulah nanti Allah swt akan menambah berkah, besarnya dan nikmat yang akan kita raih tersebut. Tidak mungkin tanpa usaha dan perbaikan diri serta tindakan atau latihan kita akan langsung mendapatkan pertolongan Allah swt. Tidak mungkin walaupun kita shalat dan berdoa, tapi tidak bekerja tiba-tiba saja dibawah bantal kita ada uang 1 milyar yang bisa kita gunakan untuk keperluan dunia kita. Rezki itu tetap harus dijemput dengan usaha dan kerja keras kita yang dilandasi oleh ibadah shalat kita tadi. Sebagaimana firman Allah swt dalam Surat Qr Ra’du : 7 “ Tidak akan berubah nasib suatu kaum kalau dia tidak merubah apa yang ada pada dirinya sendiri”.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)